Training is an investment, not an expense – “If you think education is expensive, try ignorance!” (Verman, 2014).
Seperti yang kita ketahui bahwa pelatihan bagi karyawan memang membutuhkan waktu, uang, dan sumber daya lainnya yang tidak sedikit. Namun demikian, pelatihan yang tepat tentu akan menjadi sebuah poin investasi bagi perusahaan, bukan beban. Ada banyak alasan untuk berinvestasi dalam pelatihan, misalnya peningkatan kualitas karyawan sehingga dapat meminimalisir kesalahan dalam bekerja, peningkatan produktivitas, peningkatan motivasi, pengembangan potensi organisasi, meningkatkan loyalitas karyawan, pengembangkan kualitas para pemimpin, dll.
Berinvestasi pada karyawan merupakan salah satu hal yang sangat penting, namun kerap dilupakan. Padahal dengan peningkatan mutu tenaga kerja, tentunya dapat membawa keuntungan bagi perusahaan.
Selain bagi perusahaan tentu pelatihan memiliki keuntungan lainnya untuk karyawan itu sendiri, di antaranya adalah:
- Pelatihan dapat membekali karyawan dengan keahlian di luar apa yang bisa dilakukan oleh mesin/teknologi. Misalnya, customer service dapat digantikan dengan mesin penjawab dan tergantikan pekerjaannya. Namun melalui pelatihan yang tepat, ia dapat dilatih untuk menjadi perencana sistem pelayanan dari mesin penjawab.
- Pelatihan karyawan yang berkelanjutan dapat meningkatkan ketangkasan, pengetahuan yang dapat terus terbaharui, kemampuannya semakin terasah, dan meningkat rasa percaya dirinya.
- Peningkatan keahlian tentu akan membawa kebahagiaan dan penyegaran tersendiri bagi karyawan.
- Kesempatan untuk belajar bagi karyawan. Bahkan pelatihan yang tersedia dianggap sebagai salah satu faktor penting yang dipertimbangkan oleh pencari kerja generasi milenial saat ini.
Berikut adalah jenis-jenis training serta kegunaannya:
- On-the-Job
Metode ini umumnya diterapkan di tempat kerja nyata. Cara ini tentu akan membantu untuk mengembangkan keterampilan kerja yang diperlukan, terutama untuk mengembangkan keahlian dalam lingkup kerja spesifik. Bentuk training yang dapat diberikan adalah Apprenticeship programs, Job instruction training (JIT), Planned progression, Job rotation, Creation of assistant–to positions, Temporary promotions, Committees and Junior boards, serta Coaching.
- Off-the-Job
Pelatihan di luar lingkup pekerjaan kadang-kadang diperlukan untuk membuat orang menjauh dari lingkungan kerja dengan bonus penyegaran. Bentuk pelatihan ini umumnya diberikan dalam bentuk pemberian materi, diskusi, studi kasus, outbond, ataupun role play. Ini memungkinkan peserta untuk mempelajari informasi teoretis atau terpapar ide-ide baru dan inovatif.
Selain metode yang beragam, target keterampilan yang dilatih dalam training pun dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu :
- Hard skill
Keterampilan yang berkaitan dengan pengetahuan teknis-akademis dan keahlian tertentu, misalnya keterampilan penggunaan software, pengetahuan mengenai ISO, keterampilan reparasi AC, penguasaan asesmen psikologis tertentu, pengetahuan mengenai grafologi, dan sebagainya. Tujuannya adalah yang tadinya tidak bisa menjadi bisa.
- Soft skill
Keterampilan yang berkaitan dengan kualitas personal dan interpersonal dari karyawan, misalnya kemampuan kepemimpinan, manajemen waktu, komunikasi, kerja sama, dan sebagainya. Tujuannya adalah meningkatkan kemampuan bersikap dan bertindak dalam aktivitas sehari-hari, sehingga menjadi lebih efektif.
Dalam melakukan pelatihan, perusahaan perlu menentukan metode dan bentuk pelatihan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Silakan hubungi Kayross Psikologi Utama untuk kebutuhan jasa pelatihan perusahaan anda. Kami akan siap membantu agar pelatihan bukan menjadi beban, namun menjadi investasi yang sangat berharga bagi perusahaan Anda.
(By: Annisya Sekar, M. Psi., Psikolog.)
Sumber:
https://www.efrontlearning.com/blog/2019/06/why-employee-training-should-be-key-investment.html
https://iedunote.com/methods-of-training
KAYROSS PSIKOLOGI UTAMA 