Pernahkah anda mengalami rasa bosan di tempat kerja ?
Adakah rasa bosan tersebut berdampak menjadi stress berkepanjangan ?
Setiap orang yang bekerja, pasti ada kalanya menemukan yang namanya titik jenuh. Rasa jenuh tersebut biasanya dikarenakan lelah dengan pekerjaan yang tertunda, monoton ataupun deadline kerja. Hal ini dapat saja hilang dengan cara mengambil waktu untuk beristirahat sejenak, seperti tidur, mengambil cuti atau menikmati liburan akhir pekan. Namun, rasa jenuh tersebut dapat pula menjadi hal yang lebih serius jika berlangsung dalam waktu yang lebih panjang. Permasalahan ini yang disebut dengan Burn Out.
Burn Out adalah perubahan sikap dan perilaku akibat dari stress yang berkepanjangan sehingga mengakibatkan kelelahan secara fisik, mental dan emosional yang negatif karena berlangsung dalam jangka waktu yang lama (Leiter & Maslach, 1997).
Istilah Burn Out sendiri pertama kali diperkenalkan oleh Herbert J. Freudenberger (1999), seorang psikolog asal Amerika. Ia menggunakan istilah tersebut untuk menggambarkan perasaan kegagalan dan kelesuan akibat tuntutan yang terlalu membebankan tenaga dan kemampuan seseorang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa Burn Out merupakan akumulasi stress yang mengakibatkan seseorang merasa kelelahan akibat adanya gangguan emosi yang terjadi didalam situasi kerja.
Beberapa hal yang menjadi alasan terjadinya Burn Out di tempat kerja, yaitu adanya perubahan birokrasi, mobilitas atau mekanisme pekerjaan; target kerja yang kurang realistis dengan kemampuan; banyaknya beban peran yang perlu dikerjakan; dan sebagainya. Seseorang dapat dikatakan mengalami Burn Out ketika ia mulai enggan untuk berangkat kerja, sering absen atau menghindari situasi tertentu, sering merasa sakit secara fisik, merasa tidak dihargai, dan sebagainya.
Bagaimana sih cara mengatasinya?
Yuk, simak beberapa hal berikut ini yang dapat menjadi tips and trick untuk mengatasi “Burn Out” :
- Curhat (Mencurahkan isi Hati)
Kenali dulu penyebab terjadinya Burn Out. Banyaknya tugas dan permasalahan yang terjadi di tempat kerja dapat memacu terbentuknya emosi yang tertumpuk secara terus menerus. Curhat merupakan langkah awal yang dapat dilakukan seseorang untuk mencurahkan pikiran dan perasaan yang mengganggu aktivitas dalam pekerjaan, sehingga Anda dapat mengidentifikasi hal yang mengganggu.
- Lakukan “Job Analysis”
Mencari tahu hal apa yang perlu diprioritaskan. Pahami tugas yang menjadi tanggung jawab, apakah sesuai dengan target, strategi maupun budaya yang berlaku di tempat kerja. Kelola beban tersebut secara realistis dan menyadari bahwa tidak semua persoalan dapat segera dibereskan secara tuntas. Ingat untuk mengembalikan tujuan hidup anda dalam suatu pekerjaan. Anda dapat menuliskannya dalam suatu kertas, apa yang menjadi harapan dan cita-cita untuk 5 tahun ke depan. Lalu pajanglah pada sisi ruangan, sehingga dapat menjadi motivasi dalam bekerja.
- Seimbangkan Gaya Hidup
Bekerja membutuhkan tenaga, sehingga perlu memperhatikan asupan makanan bergizi yang masuk ke dalam tubuh, berolahraga dan beristirahat yang cukup, tidak lupa beribadah, melakukan koneksi dengan banyak orang, berpikir positif, dan menikmati hobby di luar jam kerja.
- Investasikan kehidupan anda
Selain bekerja untuk kebutuhan cita-cita, peningkatan karier atau kebutuhan keluarga, Anda dapat menginvestatikan kehidupan anda dengan memikirkan orang lain. Cobalah melakukan kegiatan di luar pekerjaan rutin, seperti misalnya menjadi sukarelawan dalam kegiatan sosial, mengambil kursus seni, belajar bahasa perancis, dan sebagainya.
Jadi, terus nikmati hidup melalui pekerjaan dan profesi anda. Jika berbagai hal tersebut sudah anda lakukan dan tidak menemukan semangat untuk lepas dari rasa Burn Out, bahkan sudah berdampak pada kesehatan fisik, maka Anda perlu berkonsultasi dengan tenaga profesional seperti psikolog. Anda akan dibantu untuk dapat mengambil langkah strategis guna mengatasi hambatan pekerjaan yang anda alami.
(by: Angeline Christy, M. Psi., Psikolog)