Assessment Psikologi untuk Karyawan : Promosi dan Talent Pool

Promosi

Bagi seorang karyawan, promosi jabatan adalah hal yang sangat membanggakan. Promosi adalah menaikkan karyawan pada jenjang jabatan yang lebih tinggi dari yang sebelumnya. Namun, apakah karyawan tersebut layak untuk dipromosikan dan menjabat di posisi yang lebih tinggi? Apa yang mendasari karyawan tersebut pantas mendapatkan kenaikan jabatan dibandingkan dengan rekan-rekannya yang lain ?

Pada era saat ini, kenaikan jabatan  tidak lagi hanya ditentukan oleh masa kerja atau latar belakang pendidikan seseorang. Banyak kriteria yang ditentukan oleh perusahaan dalam menyaring karyawannya. Salah satu kriteria tersebut adalah hasil penilaian kompetensi seseorang. Kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai, dan diaktualisasikan oleh karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya.

Kompetensi dapat dibagi menjadi kompetensi umum, teknis dan kepemimpinan. Kompetensi  dinilai berdasarkan pengamatan atas perilaku dan hasil kinerjanya selama setahun. Dari penilaian tersebut perusahaan mendapatkan kelebihan dan kekurangan dari seorang karyawan. Namun sudah tepatkah penilaian tersebut ? Obyektifkah si penilai ?

Talent Pool

Salah satu masalah yang dihadapi perusahaaan saat ini adalah tingkat turn over yang cukup tinggi. Hal ini menggugah perusahaan untuk membuat suatu talent pool . Talent pool adalah sekelompok karyawan yang dianggap memiliki kemampuan untuk menjadi pemimpin masa depan di kemudian hari pada setiap levelnya. Mereka disiapkan sebagai bagian dari rencana regenerasi perusahaan.

Salah satu langkah dalam talent pool adalah mengidentifikasi karyawan yang memiliki potensi untuk melaksanakan peran dan fungsi pada suatu jabatan kritikal dalam perusahaan.  Bagaimana perusahaan dapat mengidentifikasi karyawan tersebut dengan obyektif ? Pantaskan seseorang dimasukan ke dalam kategori Talent ?

Assessment  Psikologi

Cara yang dapat digunakan dalam penentuan promosi dan mengidentifikasikan seorang talent secara obyektif serta memiliki tingkat validitas tinggi adalah dengan melibatkan pihak ke-3 untuk melakukan assessment psikologi. Dengan assessment psikologi, perusahaan mendapatkan indikasi terbaik dari kemampuan aktual dan potensi  karyawan dalam mengerjakan suatu pekerjaan yang akan dilakukan pada level yang dituju. Selain itu perusahaan juga akan mendapatkan kekuatan dan kelemahan dari karyawan untuk dikembangkan dalam rangka mempersiapkan karyawan tersebut menduduki suatu jabatan.

Ada berbagai jenis Assessment  Psikologi yang dapat dilakukan. Mulai dari yang sederhana seperti psikotes karyawan berupa tes tertulis yang berdurasi sekitar 2 jam hingga berupa assessment centre yang berdurasi hingga 2 hari. Assessment Centre menggunakan berbagai metode yang melibatkan diskusi kelompok, analisa kasus, role-play, presentasi, wawancara berdasarkan kompetensi, dsb. Psikolog yang melakukan evaluasi pun minimal 2 orang untuk setiap karyawan untuk menjamin obyektivitas penilaian.

Pada psikotes tertulis, umumnya hanya mengukur potensi kecerdasan, sikap kerja dan kepribadian dari karyawan. Sedangkan pada assessment centre, pengalaman dan ketrampilan kerja praktis karyawan juga akan diukur namun biaya dan waktu yang dibutuhkan memang lebih banyak. Apapun jenis assessment  psikologi yang digunakan, tentunya hal tersebut akan membuat perusahaan lebih baik dalam mengidentifikasi potensi karyawan, baik untuk promosi maupun talent pool. (by : Dite Marcelina, S.Psi, CPHR)

tes-karyawan

Advertisement