Salah satu pergumulan hidup yang dialami oleh individu di usia 18-40 tahun (tahap dewasa awal) adalah mencari pekerjaan. Pada usia ini individu sudah selesai belajar di sekolah atau perguruan tinggi dan mencari cara untuk produktif dan mulai menghasilkan uang lewat kemampuan serta ilmu yang dimiliki.

Biasanya individu akan mencari pekerjaan yang sesuai dengan jalur pendidikannya. Sebagai contoh, individu yang mengambil jurusan Teknik Mesin akan berusaha mencari pekerjaan di bidang otomotif atau mesin industri atau sejenisnya. Namun pada kenyataannya, banyak kondisi yang bisa membuat hal ini tidak terjadi sehingga pekerjaan yang dilakukan kemudian tidak sejalan dengan bidang studinya.
Hal ini bisa disebabkan oleh berbagai kondisi, seperti :
- Pada saat studi tidak sesuai kemampuan dan minatnya, mungkin karena dipaksa atau terpaksa atau belum terpikir, sehingga saat mencari pekerjaan beralih pada bidang yang lebih sesuai kemampuan dan minatnya.
- Kesulitan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang studinya, sehingga akhirnya mengambil kesempatan pekerjaan yang ada di depan mata.
- Adanya perubahan minat dan pengalaman hidup.
Selain faktor-faktor tersebut, pada akhirnya semua individu akan memasuki tahap dewasa akhir, yaitu mulai dari usia 60 tahun dimana memasuki usia pensiun dan dalam kondisi tidak bekerja produktif lagi. Pensiun seringkali dibayangkan sebagai masa untuk bersantai dan menikmati hasil kerja keras seumur hidup. Namun bagi banyak orang, pensiun bukanlah akhir dari produktivitas, melainkan awal dari sebuah karier kedua. Konsep karier kedua setelah pensiun semakin populer, karena memungkinkan individu untuk terus berkarya, belajar, dan memberikan kontribusi dengan cara yang baru dan bermakna.

Baik pada usia produktif maupun setelah pensiun, ada kesempatan untuk memiliki karier kedua yang lebih bermakna, sesuai dengan talenta yang dimiliki, yang pada akhirnya menimbulkan kepuasan hidup. Tidak lagi terjebak pada karier yang terbatas sesuai bidang studi atau pun karier yang harus dijalani secara terpaksa.
Mengapa Memilih Karier Kedua ?
Ada berbagai alasan mengapa seseorang mungkin tertarik untuk memulai karier kedua :
– Tujuan dan Makna Baru : Setelah bertahun-tahun mengikuti rutinitas pekerjaan, karier kedua dapat memberikan tujuan dan makna baru dalam hidup.
– Meraih Passion yang Tertunda : Keinginan mengeksplorasi minat atau passion yang mungkin terpaksa ditunda karena tuntutan pekerjaan sebelumnya.
– Pendapatan Tambahan : Pendapatan tambahan dari karier kedua dapat memberikan fleksibilitas finansial, memungkinkan gaya hidup yang lebih nyaman atau mendanai hobi dan perjalanan.
Memulai Karier Kedua
Karier kedua biasanya akan menjauhi dunia korporat yang sibuk, seringkali mengambil bentuk yang lebih fleksibel dan berpusat pada minat pribadi. Bisa sebagai konsultan, pengajar/mentor, bisnis/entrepreneur, part-time job, relawan, atau menjadikan hobi anda sebagai profesi (menulis buku, melukis, bermain musik, dll). Tentunya hal ini perlu direncanakan dengan matang. Cara yang paling mudah adalah dengan melakukan identifikasi terhadap talenta atau passion Anda.

Apakah anda sudah mengetahui talenta atau passion Anda ?
Hal apa yang anda nikmati sehingga anda mau melakukannya tanpa dibayar ?
Nilai-nilai hidup apa yang menjadi sumber kepuasan hidup Anda ?
Jawaban atas pertanyaan tersebut akan membantu Anda untuk mulai menyiapkan karier kedua Anda. Jika Anda masih kesulitan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, Anda bisa melakukan asesmen dan mendapatkan peta talenta atau passion dengan menghubungi Kayross Psikologi.

Ini adalah kesempatan untuk menulis babak baru dalam hidup Anda, mengejar ambisi yang belum terealisasi, dan terus menjalani hidup dengan penuh makna dan semangat. Apakah Anda siap untuk menjelajahi potensi karier kedua Anda?
(By : Diana M. Sani, M. Psi., Psikolog)
