Gangguan Kecemasan

Anda tentu familiar dengan emosi yang bernama ‘cemas’.

Apakah rasa cemas adalah suatu emosi negatif?

Definisi kecemasan merupakan emosi yang ditandai dengan perasaan tegang, pikiran yang terus-menerus khawatir dan perubahan fisik seperti naiknya tekanan darah (APA, 2020). Semua orang, tanpa terkecuali, dapat merasakan cemas dan stres dari waktu ke waktu. Misalnya saat kita menghadapi tenggat waktu ketika bekerja, saat sedang terjebak kemacetan, dan banyak hal lainnya. Kecemasan sesungguhnya dapat berguna agar kita dapat mengetahui dan merencanakan sesuatu saat menghadapi kondisi bahaya yang belum terlihat. Pada sisi lain, kecemasan yang berlebihan dapat menyebabkan stres akut dan mengganggu kehidupan sehari-hari individu.

Berikut adalah merupakan gejala cemas yang umum tampil dalam keseharian:

Gejala fisik, seperti sesak nafas, jantung berdebar, mual/perut tidak nyaman, sakit pada dada/sesak, pusing/sakit kepala. Berkeringat, gemetar, atau kesemutan pada bagian tubuh tertentu.

– Adanya pemikiran mengkhawatirkan yang sering muncul.

– Memiliki perasaan bahwa pemikiran tersebut sulit untuk dikendalikan.

Adanya sumber kekhawatiran, seperti misalnya penilaian orang lain terhadap diri sendiri, takut pada benda/situasi tertentu, dan rasa khawatir tentang berbagai hal.

Rasa cemas yang berlebih dapat membuat kita salah menginterpretasi sensasi yang dirasakan tubuh. Misalnya saja, saat sedang berada di tengah kerumunan tiba-tiba kita merasa agak pusing, dan karena rasa cemas yang berlebihan kemudian jantung akan berdebar-debar, sulit bernafas, merasa sesak di dada. Akhirnya kita menyimpulkan bahwa kita akan mati. Padahal bisa saja kita merasa agak pusing karena kurangnya oksigen akibat kerumunan tersebut. Rasa cemas merupakan hal yang wajar terjadi pada semua individu, namun dapat sangat mengganggu saat hal tersebut mempengaruhi kehidupan sehari-hari.

Terdapat beberapa jenis gangguan kecemasan yang dapat terjadi. Berikut adalah beberapa jenis gangguan kecemasan dengan masing-masing karakteristiknya (APA, 2008):

Gangguan Kecemasan Umum; yaitu yang umumnya tampil karena adanya kekhawatiran atau rasa takut pada hal keseharian, seperti masalah Kesehatan atau keuangan, dan dapat mengganggu keseharian individu.

Gangguan Panik; yaitu perasaan takut dan cemas yang sangat kuat, umumnya muncul tanpa adanya stimulus. Saat serangan panik datang, umumnya mereka akan membatasi diri sendiri untuk berkegiatan.

Fobia; yaitu perasaan takut yang spesifik pada benda atau binatang atau situasi tertentu.

Obsessive-Compulsive Disorder; yaitu perasaan atau pikiran yang tidak dapat dikendalikan untuk melakukan suatu hal tertentu secara rutin atau terus-menerus karena rasa takut. Misalnya, terus menerus mencuci tangan karena takut bakteri dan virus.

Post-Traumatic Stress Disorder; yaitu individu yang mengalami trauma secara fisik atau emosi karena pernah mengalami kecelakaan atau bencana atau kejahatan.

Gejala-gejala di atas tidak dapat langsung mendiagnosa seseorang mengalami gangguan, karena perlu ditinjau lagi penyebabnya dan kapan gejala tersebut muncul, serta apakah rasa cemas ini sesuatu yang sudah terbentuk di keluarga. Untuk dapat mendiagnosa seseorang dengan gangguan cemas tertentu, kita perlu bantuan seorang ahli atau professional, seperti psikiater atau psikolog klinis.

Mengapa penting untuk mengatasi gangguan kecemasan?

Jika gangguan kecemasan dibiarkan, hal ini tidak hanya akan sekedar mengganggu kehidupan sehari-hari individu. Tetapi juga dapat membahayakan diri dan orang lain. Banyak orang yang memiliki gangguan kecemasan namun tidak ditangani dengan baik, sehingga nantinya gangguan tersebut dapat berkembang menjadi depresi, juga dapat membawa perilakunya menjadi maladaptif, seperti menggunakan obat-obatan terlarang atau menjadi kecanduan alkohol. Hubungan indvidu tersebut dengan orang terdekatnya, seperti keluarga dan sahabat, pun akan terganggu.

Adakah penanganan yang efektif untuk gangguan kecemasan?

Tentu saja ada. Penanganan perlu dilakukan oleh seseorang yang sudah terlatih untuk menangani gangguan kecemasan, seperti terapis, psikiater atau psikolog klinis. Metode penanganan dapat bervariasi, menyesuaikan dengan kebutuhan individu dan tipe gangguan kecemasan yang dialami. Perlu diingat bahwa penanganan untuk gangguan kecemasan tidak dapat dilakukan secara instan. Perlu ada kerja sama dan konsistensi antara individu dengan terapis atau psikiater atau psikolog yang menangani. Apabila Anda atau kerabat mengalami gangguan kecemasan dan membutuhkan bantuan psikolog klinis, silakan menghubungi Kayross Psikologi Utama.

(By: Luisa Munster, M. Psi., Psikolog)

Sumber:

– American Psychological Association. (2008). Anxiety Disorder: The Role of Psychotherapy in Effective Treatment.

– American Psychological Associaton. (2020). Anxiety. Diunduh dari https://www.apa.org/topics/anxiety.